Perkembangan linguistik pada dua dasawarsa terakhir ini sangat pesat sehingga sulit diikuti oleh para peminat, baik yang baru mulai belajar maupun para sarjana yang sudah lama berkecimpung dalam bidang ini. Para peminat sering dibingungkan oleh istilah-istilah seperti semantik generatif, sintagma, teaori kasus, diglosia, dwiwasana, silih, wicara, wacana, dan puluhan lainnya. Sebagai upaya untuk mengatasi hal itu kamus ini disusun guna mengisi kekosongan akan buku referensi linguistik dalam bahasa Indonesia dan sekaligus guna membuat kodifikasi atas konsepkonsep yang sudah lazim dalam linguistik.
Kamus ini memuat lebih dari 3.000 istilah linguistik, lengkap dengan deskripsi dan contoh, biodata para tokoh linguistik, indeks istilah asing, nama bahasa-bahasa dunia, daftar lambang dan tanda, serta bagan dan diagram yang penting dalam linguistik. Istilah yang dimuat adalah istilah yang lazim dalam linguistik internasional maupun yang sudah menjadi bagian dari tradisi penyelidikan bahasa di Indonesia. Itu sebabnya kamus ini bersifat internasional dan sekaligus berciri nasional.
Edisi keempat ini merupakan pemutakhiran atas edisi ketiga yang terbit 15 tahun yang lalu. Penyusun kamus ini adalah guru besar teori linguistik pada program doktor Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Ia adalah perintis kajian sejarah Bahasa Indonesia, penggagas Kamus Besar Bahasa Indonesia dan pelbagai kegiatan kebahasaan.
Selling Point:
- referensi tepercaya karya pakar bahasa Indonesia
- bestseller
Harimurti Kridalaksana, dilahirkan pada tahun 1939 di Ungaran, Jawa Tengah, meraih gelar sarjana sastra pada tahun 1963 dan doktor ilmu sastra pada tahun 1987 dari Universitas Indonesia; sekarang menjabat Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Indonesia; pernah belajar di Universitas Pittsburgh, AS (1970), menjadi research associate pada International Research Project on Language Planning Processes Stanford University - Universitas Indonesia (1970-71), visiting scholar pada University of Michigan, AS (1973), dan Humboldt scholar pada Johann Wolfgang Goethe Universitat di Frankfurt am Main, Jerman Barat (1985). Di samping mengajar di Universitas Indonesia sejak 1961, ia juga mengajar di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, dan Universitas Trisakti, Jakarta. Selain itu, sampai sekarang ia menjadi penguji luar Annamalai University (India) dan Universiti Malaya, konsultan bahasa Malayu pada Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, dan konsultan perkamusan dan peristilahan pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ia menjadi pemimpin redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.