Kesempatan bepergian ke negeri Sungai Nil menggoreskan banyak kenangan dan pengalaman untuk Husin. Dan kenangan yang paling berkesan baginya adalah bertemu dengan seorang pramuniaga sebuah toko di kawasan down town at Taba' di malam hari. Jasmine, nama gadis bermata biru yang murah senyum dan ramah itu. Nama gadis itu terus melekat dalam ingatan, bukan hanya karena kecantikan parasnya, tapi hanya karena dia, Husin menemukan dirinya yang sebenarnya puitis dan romantis.
Bagi Husin, cinta adalah bahasa universal, tak mengenal kelas sosial, batas geografis dan geopolitik. Cinta adalah bahasa jiwa. Namun perjalanan cinta Husin tak semudah yang diduganya ketika harus berhadapan langsung dengan keluarga Jasmine yang sangat terikat pada adat dan kepercayaan setempat.