Setelah terlambat seminggu untuk kembali ke St. Clare, kini betapa gembiranya si kembar 0’Sullivan dapat berkumpul kembali dengan teman-teman mereka---Hilary, Doris, Janet, dan lain-lain---di sekolah yang mereka cintai itu. Di samping itu, dalam semester ini kelas mereka akan semakin ramai dengan adanya beberapa murid baru yang sifat dan tingkah lakunya berbeda-beda: Sadie Green si Pesolek yang perhatiannya hanya tertuju pada tata rambut dan kuku yang dipoles; Prudence Arnold si Sok Baik yang selalu mengecam tingkah laku teman-temannya yang suka iseng dan mengadukannya kepada para guru; Pamela Boardman si Kutu Buku yang menjadi murid termuda dalam kelas mereka; Bobby si Bandel yang keisengannya dalam mempermainkan para guru melebihi Janet; serta Carlotta si Misterius yang tingkahnya memang aneh karena ia berasal dari lingkungan yang berbeda dari teman-temannya sekelas.
Enid Blyton (1897-1968) dijuluki sebagai Ratu Tukang Cerita. Pengarang cerita anak paling produktif ini telah menulis sekitar 700 buku selama hidupnya. Beberapa hasil karyanya telah diterjemahkan ke dalam 129 bahasa. Namanya dicantumkan dalam daftar UNESCO 1975 sebagai pengarang wanita kedua di dunia yang bukunya paling banyak diterjemahkan.
Dalam survei yang diadakan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Eropa, 80% anak-anak memilihnya sebagai pengarang favorit mereka. Enid Blyton yang lahir di Dulwich London, gemar membaca sejak kecil. Pada usia 18 tahun ia telah banyak menerbitkan puisi dan cerita pendeknya, namun bakat istimewanya sebagai pengarang cerita anak baru tampak setelah ia menjadi guru. Tahun 1922,buku pertamanya Child Whispers diterbitkan. Enid Blyton meninggal pada usia 81 tahun.
Walaupun kini telah tiada, ia meninggalkan kenangan manis bagi seluruh anak di dunia, berupa buku-bukunya yang telah ditulisnya.