Tumbuh dewasa dalam perkawinan poligami orangtuanya membuat Dewi bertekad takkan membiarkan dirinya bernasib seperti ibunya, yang nerima begitu saja. Ia tak ingin terombang-ambing mencari jati diri dan martabatnya sebagai perempuan diinjak-injak. Ia bertekad menyejajarkan perannya sebagai perempuan dalam rumah tangganya kelak. Dan kini ia siap menyongsong kehidupan barunya bersama Pujisatriya, yang pasti akan jauh berbeda dari perkawinan orangtuanya.
Namun menjelang hari pernikahan mereka, Dewi malah dikejutkan kabar bahwa calon suaminya itu menikahi perempuan lain. Hanya dalam hitungan jam, nasib dan nama baik keluarga besarnya dipertaruhkan. Dan ketika Puji tetap berniat memenuhi kewajiban untuk melangsungkan pernikahan mereka, Dewi dihadapkan pada dilema: menolak mentah-mentah pria yang telah mengkhianatinya, atau membiarkan sejarah kembali terulang dalam perkawinannya sendiri…
Maria A. Sardjono sudah menulis sejak remaja tetapi baru dipublikasikan mulai tahun 1974. Hingga kini karyanya berjumlah 80 buku, sebagian dimuat sebagai cerita bersambung terlebih dulu, 150 cerpen, belasan cerita anak-anak, beberapa naskah sandiwara radio, satu buku ilmiah, dan puluhan artikel tentang berbagai macam topik. Ia adalah sarjana Filsafat Sosial Budaya dan master di bidang Filsafat Humaniora. Ia menikah dengan A.J.Sardjono dan dianugerahi empat putra yang semuanya sudah beranjak dewasa