Behind the Scene Pagelaran Dua Dasawarsa Anne Avantie
Kolaborasi cantik memang bisa terjadi di mana saja. Demikian pula halnya dengan konsep pagelaran dua dasawarsa seniman mode Anne Avantie yang bertema Damai Negeri. Melalui pagelaran megah ini Anne Avantie menampilkan beragam kreasi kebaya yang tak sekadar menawan tapi juga sarat cerita. Tentu saja keistimewaan kebaya buah kreasi Anne Avantietersebut harus ditunjang dengan tatanan rambut yang selaras, yang mampu mengimbangi detail maupun keindahan kebayanya. Di sinilah peran penata rias kenamaan negeri ini, Andiyanto, hadir mengisi ruang yang akan melengkapi penampilan menawan seorang wanita ketika tubuhnya berbalut kebaya, busana nasional wanita Indonesia.
Buku ini menampilkan beragam kebaya lengkap dengan tatanan sanggul serta aksesori rambut dari setiap sosok yang wajah maupun namanya sudah tak asing lagi yang menjadi model di pagelaran tak terlupakan tersebut. Kebaya yang ditampilkan pun sangat beragam. Mulai dari kebaya klasik, berdetail mewah, kebaya pengantin, kebaya yang terinspirasi dari wayang, hingga adi busana yang detail, pola atau siluetnya terinspirasi dari ‘wajah’ kebaya Indonesia yang sangat beragam. Hal serupa juga terjadi pada sanggul yang menjadi penyempurna setiap potong kebaya. Ada sanggul tradisional, sanggul modifikasi, sanggul kontemporer, sanggul modern, dan masih banyak lagi, yang akan memberi wacana bagi siapa saja yang ingin mempercantik tampilan wanita dalam balutan kebaya.
Pria yang sudah berkecimpung dalam dunia kecantikan lebih dari 20 tahun ini, lahir di Surabaya pada tanggal 16 September1960. Bersama istri bersama satu orang putera dan puteri, ia kini menetap di jakarta salon miliknya.Sebagai make-up artist profesional, ia kini disibukan oleh kegiatannya dalam merias pasangan-pasangan pengantin, juga pemotretan untuk halaman-halaman mode kecantikan diberbagai media seperti Femina Group, RIAS, dan Pintpoint Group. Ia juga dipercaya untuk merias model dalam pagelaran mode koleksi para desainer terkemuka di Indonesia, seprti Edy Betty, Didi Budiardjo, Oscar Lawalata, Widhi Budimulya, Edward Hutabarat serta Obin. Sehari-hari Andiyanto terlibat aktif sebagai salah satu ketua dalam wadah organisasi kecantikan DPP Tiara Kusuma dan membawahi bidang litbang di organisasi Harbi Melati. Di sela-sela waktunya ia masih menyempatkan diri untuk berkeliling nusantara memberikan seminar-seminar kecantikan.Dunia kecantikan mulai dikenal Andiyanto pada tahun 1980,yaitu pada saat mengenyam pendidikan di sekolah kecantikan Citra Henny, Surabaya. Prestasi dan ketekunannya membawa ia pada sejumlah pengalaman menjadi pengajar. Diawali dengan kepercayaan almamaternya tahun 1982. Pada tahun1983-1989, setelah ia hijrah ke Jakarta, ia mendapat kesempatan menjadi pengajar untuk Puspita Martha di bawah bimbingan langsung Ibu Marha Tilaar. Dan hingga kini, ia aktif sebagai dosen di Universitas Negeri Jakarta dan aktif memberikan konsorsium serta mengembangkan kurikulum pendidikan khususnya ...