“Ketika berbicara dengan wanita, pria harus bersikap penuh perhatian dan tidak memandang ke sekeliling ruangan selagi mengobrol, seolah-olah sedang mengharapkan kedatangan orang lain yang lebih menarik.”
Lucinda merupakan orang terakhir dari tiga sahabat yang setuju melawan para perayu wanita terburuk di London. Robert Carroway, sang pahlawan perang yang tampan dan muram itu bukanlah pilihan Lucinda, tetapi dia tak bisa menolak godaan mata biru Robert yang sensual—serta kehadiran pria itu yang membuat napasnya tercekat.
Lucinda tahu pria ini bisa menjadi cinta yang paling berbahaya, paling merusak... dan paling menegangkan yang pernah ia kenal.
Rasa sakit akibat perang yang dirasakan robert carroway yang membuatnya seperti mayat hidup. Pertemuannya dengan lady lucinda membuat hidupnya kembali mempunyai tujuan. Cinta dapat mengobati seberat apapun rasa sakit itu.
Keranjang
Ya
Tidak
