Belida adalah salah satu ikan air tawar ekonomis dan merupakan ikan spesies asli perairan umum/air tawar di Indonesia. Selain sebagai ikan yang dikonsmsi langsung, belida juga merupakan bahan baku penting pembuatan kerupuk, amplang (kerupuk khas Samarinda), dan empek-empek/pempek palembang yang terkenal itu. Di samping itu, belida dipajang di akuarium sebagai ikan hias karena bentuk tubuhnya yang unik mirip pisau dan penampilannya yang menawan.

Harga belida cukup tinggi, antara Rp. 30.000-50.000/kg di tingkat produsen (penangkap dan pembudidaya). Harga tersebut sangat tinggi dibandingkan harga ikan-ikan introduksi dan merupakan ikan yang paling banyak dibudidayakan, yaitu nila, lele, bawal air tawar, dan ikan mas yang hanya Rp. 11.000-15.000/kg di tingkat produsen. Sementara itu, produksi belida masih bergantung pada penangkapan di alam secara intensif dan tidak selektif yang mengancam populasi belida di alam. Karena itu, pembudidayaan merupakan langkah yang tepat, baik untuk meningkatkan produksi maupun mencegah terjadinya kepunahan spesies (species extinction).

Peluang untuk meningkatkan produksi belida secara besar-besaran sangat prospektif. Pasalnya, selain didukung sumber daya alam, ikan belida juga telah berhasil dibenihkan secara terkontrol. Sebagai ikan air tawar bernilai ekonomi tinggi, belida juga dapat dipilih sebagai salah satu komoditas bisnis.