Dan dan Carmen memiliki segalanya. Paling tidak seperti itulah kelihatannya: muda, kaya, tampan, dan cantik, puas dengan pekerjaan juga kehidupan percintaan dan telah dikaruniai seorang buah hati cantik berusia setahun. Ketika Carmen dinyatakan menderita kanker payudara, Dan tak sanggup menghadapi kenyataan berikut berbagai perubahan yang terjadi pada kehidupan rumah tangga mereka yang bahagia dan sempurna. Sementara Carmen menjalani kemoterapi dan akhirnya masektomi, Dan yang hedonis berusaha menghibur diri dengan teman-temannya serta tenggelam dalam pelukan sejumlah perempuan. Namun ia berhenti melarikan diri dan berhasil memberi dukungan kepada sang istri yang memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bermartabat. Inilah kisah tentang suatu penyakit tak tersembuhkan yang sama sekali tak dilebih-lebihkan atau mengandung sentimen palsu. Love Life tak menyiratkan penyesalan, benar-benar kontroversial, sekaligus amat menyentuh dan mencerminkan kehidupan.