Gelar kebangsawanan tak serta merta membuat pemuda itu mendapatkan gadis pujaan hatinya. Kemiskinan, fitnah yang bertebaran, penolakan keluarga bahkan masyarakat sekitar, serta intrik sosial, mengantarkannya pada pilihan sulit antara gadis yang dicintainya dan kehormatan keluarga. Hidup menjadi demikian rumit ketika ia memutuskan untuk melupakan mimpi dan cintanya.
Ini sebuah roman lokal kontemporer percintaan sepasang remaja, lengkap dengan kontras, paradoks dan wasangka. Nadhira Khalid, pengarang yang pernah memenangi Sayembara Menulis Cerpen dan Cerber majalah Femina ini, dengan cekatan berkelit dari klise yang kerap mendatangi tema-tema cinta. Sebaliknya, ia berhasil menyodorkan detil yang luarbiasa eksotik, dengan setting sosial yang memikat.