Ong memang sohor sebagai ahli sejarah Jawa abad ke-19 khususnya mengenai hubungan petani dan priyayi Jawa. Ia terlahir sebagai Cina peranakan kategori "Cabang Atas"
(elit) di Pasuruan yang memungkinkan ia menulis sebagai orang dalam dan dengan demikian tulisannya jadi lebih otentik. Ia mengalami beberapa periode mulai dari zaman Hindia Belanda, zaman Jepang, revolusi kemerdekaan,
demokrasi terpimpin, Orde Lama, Orde Baru hingga Orde Reformasi sekarang ini. Pengalaman hidup dalam pelbagai periode itu dan diikuti oleh aktifitasnya dalam dunia politik Cina peranakan pada tahun 1960-an memberikan refleksi yang mendalam baginya tentang peran etnis Cina di Indonesia.