Mengapa Wanita Harus Merasa Tidak Lebih Mulia Tak sedikit wanita yang mati-matian mengejar prestise dengan memperputih kulit, mengoperasi plastik, dan melengkapi tubuh dengan berbagai aksesoris. Padahal semua itu tidak bisa menjamin seseorang akan bahagia. Kecantikan dan kemolekan tubuh tidak dapat dijadikan tolok ukur kemuliaan. Karena kemuliaan, ada di dalam hati.-- Bernika Ifada, Putri Indonesia 2000 Berbagai kisah yang dipaparkan dalam buku ini semakin memperkuat apa yang selama ini saya yakini bahwa wanita bisa berbuat banyak untuk kehidupan ini lebih dari sekadar apa adanya mereka. Meskipun berperan sebagai ibu rumah tangga, seperti saya misalnya, mereka dapat memainkan peranan yang sangat besar, dalam mendampingi suami, mendidik anak, aktif berorganisasi, juga kegiatan masyarakat lainnya. Wanita harus menjadi subjek yang berpartisipasi dalam mengukir sejarah.-- Hj. Ninuk Endang Suwarya Paparan yang mengesankan. Bahwa wanita dengan kecantikan parasnya, memang bisa lebih berharga daripada segalanya. Wanita dengan keanggunannya, bisa lebih menyejukkan daripada kesejukan apa pun. Dan wanita dengan kegemerlapan perhiasannya, bisa lebih indah daripada mutiara sekalipun. Sebuah paradoks bahwa kecantikan, keanggunan, dan kegemerlapan saja, memang belum cukup menjadi parameter kemuliaan wanita.-- Yenni Zannuba Wahid