Di bawah sistem pendidikan dan penilaian yang hanya mementingkan IQ, banyak orang tersisih. Di sekolah, yang dihargai hanyalah kemampuan matematis, logis, dan hafalan. Anak-anak yang menonjol dalam kemampuan-kemampuan ini dianggap pintar. Sedangkan anak-anak yang memiliki kelebihan dalam seni, kepemimpinan, olahraga, hubungan sosial, sering diabaikan atau dianggap tidak pintar. Hal ini terus berlanjut di luar tembok sekolah. Cara pandang seperti itu terbukti sudah ketinggalan zaman.
Terobosan-terobosan mutakhir dalam bidang neurosains dan studi kecerdasan menunjukkan bahwa IQ bukan jaminan kesuksesan hidup. Manusia memiliki pula EQ (Kecerdasan Emosional) dan SQ (Kecerdasan Spiritual). Kecerdasan pun tidak berbentuk tunggal, tetapi majemukdikenal dengan sebutan Multiple Intelligencedan setiap orang memiliki bakat yang khas. Kehidupan yang bisa dikatakan sukses dan utuh adalah kehidupan yang memberdayakan potensi fisik, rasio, emosi, dan spiritual dalam diri kita.
Taufiq Pasiak, penulis best-seller Revolusi IQ/EQ/SQ, melalui buku kecilnya ini menyuguhkan berbagai informasi seputar kecerdasan, kerja otak, dan hubungannya dengan kehidupan. Melalui berbagai fakta keseharian, tulisan-tulisan ringan dan segar dari Taufiq Pasiak ini akan menjadi pendamping yang bermanfaat dalam mengoptimalkan potensi kecerdasan Anda.
Lahir di Manado, 29 Januari 1970. Ia menyelesaikan pendidikan dokter pada Fakultas Kedoteran Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 1996. Taufiq sempat bertugas sebagai dokter PTT di Puskesmas Wori Kabupaten Minahasa selama tiga tahun, dan berpraktik sebagai dokter selama enam tahun.Pendidikan Pascasarjana ditempuh di dua tempat yang berbeda dan dua disiplin ilmu yang secara diametral berbeda 180 derajat. Tahun 2001, Taufiq memasuki Program Pascasarjana di IAIN Alaudin Makasar dan memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) pada tahun 2003. Tahun 2002, ia memasuki Program Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan minat utama pada neuroanatomi (neurosains), suatu disiplin yang mempelajari sistem saraf dan sedang menjadi tren dalam ilmu-imu biologi dan psikologi tentang manusia. Di UGM, Taufiq mendapat bimbingan dari Prof. dr. H. Sudjono Aswin, Pf.D, seorang guru besar dalam neurosains dan sedang menjadi Ketua Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia. Taufiq juga sempat mendapat kuliah dari Prof. dr. Teuku Jacob, MD, Ph.D., seorang guru besar antropologi ragawi dengan reputasi internasional.