Otak kita adalah raksasa yang tertidur--a sleeping giant. Potensinya yang raksasa, konon baru kita manfaatkan tidak lebih dari 1-10%! Anda pasti bertanya: kenapa? Salah satu sebab utamanya adalah ketidaktahuan kita akan sifat-sifat dan cara kerja otak.
Buku ini bisa dipandang sebagai semacam ensiklopedia populer tentang otak. Berdasarkan khazanah pengetahuan mutakhir tentang otak, Dr. Taufiq Pasiak membeberkan temuan-temuan menarik seputar:
- Sifat-sifat otak sebagai ekosistem yang hidup dan dinamis
- Struktur otak dan hubungannya dengan bakat, kecenderungan, dan kecerdasan
- Pengaruh makanan terhadap kinerja otak
- Pengaruh gerak, gambar, dan musik terhadap optimalisasi kerja otak
- Cara mengasah keterampilan berpikir rasional, emosional, dan spiritual
- Cara menstimulasi multi-potensi otak untuk berkembang secara optimal
- Perbedaan struktur otak lelaki/perempuan, dan pengaruhnya dalam kehidupan.
Dengan gaya tutur yang enak dibaca namun sarat informasi dan refleksi, penulis menstimulasi Anda untuk membangunkan potensi-raksasa yang ada di otak Anda!
Lahir di Manado, 29 Januari 1970. Ia menyelesaikan pendidikan dokter pada Fakultas Kedoteran Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 1996. Taufiq sempat bertugas sebagai dokter PTT di Puskesmas Wori Kabupaten Minahasa selama tiga tahun, dan berpraktik sebagai dokter selama enam tahun.Pendidikan Pascasarjana ditempuh di dua tempat yang berbeda dan dua disiplin ilmu yang secara diametral berbeda 180 derajat. Tahun 2001, Taufiq memasuki Program Pascasarjana di IAIN Alaudin Makasar dan memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) pada tahun 2003. Tahun 2002, ia memasuki Program Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan minat utama pada neuroanatomi (neurosains), suatu disiplin yang mempelajari sistem saraf dan sedang menjadi tren dalam ilmu-imu biologi dan psikologi tentang manusia. Di UGM, Taufiq mendapat bimbingan dari Prof. dr. H. Sudjono Aswin, Pf.D, seorang guru besar dalam neurosains dan sedang menjadi Ketua Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia. Taufiq juga sempat mendapat kuliah dari Prof. dr. Teuku Jacob, MD, Ph.D., seorang guru besar antropologi ragawi dengan reputasi internasional.