Majalah-majalah trendy yang terbit di New York berubah menjadi sumber bencana ketika seorang pembunuh memainkan dansa maut yang mengerikan: Ia menggunakan iklan kencan untuk memikat para korbannya...
Setelah lulus kuliah, dua sahabat Erin Kelley dan Darcy Scott pindah ke kota itu untuk mengejar karier. Erin sebagai desainer perhiasan yang amat berbakat, Darcy meraih sukses sebagai ahli tata ruang. Dengan maksud main-main, Darcy membujuk Erin untuk membantu kawan mereka, seorang producer televisi yang sedang meneliti karakter orang-orang yang memasang iklan kencan. Awalnya hanyalah keisengan yang tak berbahaya... sampai suatu malam Erin menghilang.
Mayat Erin ditemukan di sebuah dermaga tua di kawasan Manhattan. Satu kakinya mengenakan sepatunya sendiri, kakinya yang lain mengenakan sepatu dansa bertumit tinggi dan runcing. Tak lama kemudian, "si pembunuh sepatu dansa" mengambil langkah mengejutkan yang menunjukkan bahwa Erin bukanlah korban pertamanya. Dan, kalau pembunuh itu tidak segera tertangkap, gadis itu takkan menjadi korbannya yang terakhir. Darcylah korban berikutnya.
Ia layak jika mendapat julukan The Queen of Suspense, karena plot novel-novelnya memang selalu penuh suspense. Plot ini menempatkan tokoh-tokoh utamanya biasanya wanita-wanita biasa, wanita-wanita yang menyenangkan berada dalam situasi yang luar biasa mengerikan. Yang unik dalam judul novelnya adalah judul lagu-lagu lama. Beberapa tahun silam, ketika Clark baru menyelesaikan 7 novel dan ada yang menjulukinya Agatha Christie era 80-an, Clark menanggapi, Christie telah menulis 100 buku, jadi aku masih utang 93 lagi."
Wanita yang pernah bekerja sebagai sekretaris dan pramugari ini mulai menulis pada usia 36 tahun, ketika suaminya meninggal dan ia terpaksa harus menghidupkan sendiri kelima anak mereka yang masih kecil-kecil. Clark yang keturunan Irlandia lahir dan dibesarkan di New York City. Kini ia bermukim di Saddle River New Jersey.