"Tetapi aku toh tak bisa membiarkannya mencabuti rambutku, manampar mukaku... Tentu saja karena dia anak perempuan, aku tak bisa balas menamparnya. Aku tahu dia dijuluki anak paling badung di sekolah ini..." Kasihan Elizabeth. Ia datang kembali ke Sekolah Whyteleafe dengan tekad untuk menjadi anak terbaik. Sayang sebelum tekadnya ini terlaksana ia sudah bertemu Robert, anak sok jagoan yang selain keji juga sangat licik. Elizabeth sekali lagi dijuluki "anak paling badung".
Lalu bagaimana bisa terjadi Elizabeth terpilih menjadi pengawas?
Enid Blyton (1897-1968) dijuluki sebagai Ratu Tukang Cerita. Pengarang cerita anak paling produktif ini telah menulis sekitar 700 buku selama hidupnya. Beberapa hasil karyanya telah diterjemahkan ke dalam 129 bahasa. Namanya dicantumkan dalam daftar UNESCO 1975 sebagai pengarang wanita kedua di dunia yang bukunya paling banyak diterjemahkan.
Dalam survei yang diadakan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Eropa, 80% anak-anak memilihnya sebagai pengarang favorit mereka. Enid Blyton yang lahir di Dulwich London, gemar membaca sejak kecil. Pada usia 18 tahun ia telah banyak menerbitkan puisi dan cerita pendeknya, namun bakat istimewanya sebagai pengarang cerita anak baru tampak setelah ia menjadi guru. Tahun 1922,buku pertamanya Child Whispers diterbitkan. Enid Blyton meninggal pada usia 81 tahun.
Walaupun kini telah tiada, ia meninggalkan kenangan manis bagi seluruh anak di dunia, berupa buku-bukunya yang telah ditulisnya.