Gagasan untuk menciptakan kedamaian bagi semua umat menusia di atas bumi sangat diutamakan dalam Aikido, dan bukan gagasan orang yang ingin menjadi kuat atau yang berlatih Aikido hanya untuk menjatuhkan lawan. Itulah yang diharapkan oleh Morihei Ueshiba, pencipta Aikido. Ia sangat menekankan agar siapa pun yang berlatih Aikido paham bahwa tujuan mereka berlatih adalah untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam hidup - untuk membuat umat manusia menjadi satu keluarga. Buku ini ditulis dalam dua bagian besar. Yang pertama lebih memaparkan soal filosofi, sejarah, prinsip-prinsip, dan reigi atau tata tertib dalam Aikido. Sebagai ilmu bela diri yang sangat unik, hal-hal itu perlu dipahami oleh siapa pun yang ingin belajar dan mendalami Aikido sehingga mereka bisa merasakan pengaruh riil Aikido dalam hidup sehari-hari. Bagian kedua, metode latihan, mengajak anda untuk melihat berbagai gerakan dan teknik yang ada dalam Aikido, seperti katatedori, munadori, katadori, tantadori, morotedori, tsuki, zagi, ninin gake, dsb. Dengan gambar dan keterangan yang singkat dan jelas pada setiap gambar, anda diharapkan bisa menvisualisasikan dan mempraktekkan rangkaian gerak dalam Aikido.
Lahir di Pekalongan pada tahun 1964. Mulai belajar Wushu aliran Shantung dari Sifu Chao Tian di Pekalongan tahun 1975 dan memperdalam Wushu aliran yang sama dari Sifu Yu Siang tahun 1982. Pada tahun 1976, ia mempelajari Tai Chi Chuan aliran Wu dan Yang dari Sifu Chiang Ek di Pekalongan. Pada tahun 1988, ia memperdalam Wushu aliran Shantung dari Sifu TAn Tjio Soen yang merupakan cucu murid Sifu Chi Hsio Foo di Ulujami. Pada tahun 1993, ia belajar Pa Kua Cang, Hsing I Chuan, Tai Chi Chuan aliran Chen dan Tai Chin Chuan 42 pada Sifu Ji Jian Cheng dari Cina di Reading City, England.