Salah satu permainan yang mengasyikkan adalah "menjadi pengantin". Teman-teman memberikan bunga sebagai kado. Pemberi yang terbagus, bergantian menjadi pengantin. Agil protes ketika bunga pisang temannya ditolak. Bunga pisang dianggap bunga bunga. Ara juga begitu, ia mempertanyakan saat puisi karya Aik dianggap tidak memenuhi syarat dan tak dinilai, karena tak memakai kata "desa".Euis sebenarnya menang dalam lomba menyanyi, tapi karena Euis bukan peserta kursus, ia dikalahkan. Perbedaan kadang tidak diterima sebagai perbedaan, melainkan sebagai salah dan benar, sebagai menang dan kalah. Bukankah sebenarnya tak ada gunanya mempersoalkan baju pengantin daerah mana yang lebih bagus dari daerah lain? Itulah yang dialami anak-anak Abah, yang tabah.Tidak berarti mengalah, karena mereka masih menemukan persahabatan dengan tukang bakso, yang bersedia tukar tambah dengan opak. Hidup memang penuh pesona bagi hati yang terbuka tanpa prasangka. Hati anak-anak.
Seorang yang sangat terkenal di bidang jurnalistik, penulisan dan sinetron. Lahir di Solo 26 November 1948. Sempat kuliah di IKIP Solo selama beberapa bulan, lalu mengikuti program penulisan kreatif di Iowa University, Iowa City, Amerika Serikat (1979). Prestasinya sungguh luar biasa. Banyak karyanya yang telah disinetronkan dan mendapat penghargaan, diantaranya Keluarga Cemara, Becak Emak, yang terpilih sebagai Pemenang Kedua Buku Remaja Yayasan Adikarya IKAPI 2002. Bahkan karena prestasinya pula, dia sempat masuk penjara selama lima tahun!Kini ia mengelola penerbitan sendiri yang diberi nama Atmo Group. Ia tinggal di Jakarta dengan seorang istri yang itu-itu saja, tiga orang anak yang sudah dewasa,seorang cucu yang lucu, seekor anjing setia, ratusan lukisan buatan sendiri selama di penjara serta sejumlah pengalaman indah yang masih akan dituliskan.