Ambar menjauhi setiap pria yang mendekatinya setelah ia dikhianati Bram. Tapi ketika Gatot memasuki kehidupan keluarga mereka sebagai tetangga baru, hatinya yang selama ini dingin membeku mulai terusik. Untuk menyelamatkan dirinya dari pesona lelaki itu, Ambar justru bersikap memusuhinya. Ia tak sudi berhandai-handai dengannya. Dan akibatnya, ia marah besar ketika Gatot mendekati Tina, adiknya, yang 14 tahun lebih muda. "Kau yang punya segudang pengalaman dengan wanita, tak pantas untuk adikku yang masih polos dan hijau!" semprotnya. Tapi Gatot maupun Tina malah nekat, sehingga Ambar berkali-kali bertengkar dengan lelaki itu. Kemarahannya memuncak ketika "calon adik iparnya" itu juga merayunya, bahkan berani menciumnya dengan mesra. Anehnya, Ambar tak berdaya menolak kemesraan Gatot padanya. Ia tak percaya dirinya pun membalas ciuman itu. Ia marah dan benci pada dirinya. Hatinya kacau balau. Ia mencintai kekasih adiknya...
Maria A. Sardjono sudah menulis sejak remaja tetapi baru dipublikasikan mulai tahun 1974. Hingga kini karyanya berjumlah 80 buku, sebagian dimuat sebagai cerita bersambung terlebih dulu, 150 cerpen, belasan cerita anak-anak, beberapa naskah sandiwara radio, satu buku ilmiah, dan puluhan artikel tentang berbagai macam topik. Ia adalah sarjana Filsafat Sosial Budaya dan master di bidang Filsafat Humaniora. Ia menikah dengan A.J.Sardjono dan dianugerahi empat putra yang semuanya sudah beranjak dewasa
olehanggrek bulan purnamapadaMinggu, 16 Maret 2014
NYuuuppsss... Novel ini tuh salah satu dari novel2 yg bikin saya tidak bosan membacanya alias bikin ketagihan N meskipun sdah brulang2 kali membacanya kesan + rasanya itu yak masi sama waktu pertama kali baca novel ini (^~^)