Ketika kita tidak berdaya ”dipermainkan” oleh isi siaran televisi yang berlumuran kekerasan, yang ternyata hanya demi mempertahankan rating dan pemasukan iklan, pemirsa pun seolah terdepak dan tercerabut dari akar nilai-nilai luhur bangsa yakni keadilan (memperoleh informasi) yang berketuhanan.
Hal yang tadinya tidak boleh diketahui dan hal yang tadinya memang harus diketahui, misalnya, bercampur-baur dan kemudian membentuk “dunia baru” yang melampaui kenyataan sehari-hari pada umumnya, yang di dalam perspektif filsafat kontemporer disebut hiperrealitas. Realitas atas realitas inilah yang lantas merasuki kehidupan kita dewasa ini.
Pelbagai hal-hal substantif penyiaran itu Anda temukan dalam buku ini. Tayangan kekerasan di layar kaca yang memiliki korelasi dengan pelbagai faktor yang melatari. Analisis kritis sekaligus memberi solusi konstruktif penting dikedepankan sebagai respons atas fenomena aktual dunia penyiaran.