Dengan ilmu LTK (lihat, tiru, kembangkan), Ajik Cok berhasil menjadi pengusaha sukses, salah satunya Toko Oleh-oleh Krisna di Pulau Bali.

Padahal, saat remaja, anak ketujuh dari tujuh bersaudara itu pernah menjadi tukang cuci mobil di Sanur setelah kabur dari rumahnya. Namun, berkat keuletan, kerajinan, dan ketekunan, Ajik Cok berhasil mengubah nasibnya. Kini, pria yang “berkantor” di halaman parkir itu memiliki karyawan lebih dari 1.200 orang.

Dengan bendera perusahaan Cok Konfeksi, kini nama Ajik Cok dikenal sebagai pengusaha sukses di Bali. Teladan Ajik Cok pantas ditiruoleh siapa pun yang ingin meraih keberhasilan.

Mari E. Pangestu: Cerita seorang anak yang sejak kecil dikenal sebagai anak “miskin, nakal, dan bodoh”, yang tadinya bercita-cita menjadi tukang cuci piring di hotel, akhirnya bisa mengembangkan usaha di bidang industri kreatif dan pariwisata yang luar biasa.

Andy F. Noya: Saya berharap kisah Ajik Cok yang disampaikan melalui buku ini dapat menginspirasi banyak orang. Bahwa keterbatasan pendidikan dan ekonomi tidak harus menyebabkan seseorang merasa dia tidak akan bisa keluar dari kemiskinan. Keterbatasan yang ada tidak boleh membelenggu seseorang untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan mewujudkan mimpinya.