Suatu waktu, Bapak mengajakku untuk bermain catur. Aku nggak mau. Eh, Bapak mengiming-imingi akan memberikan permen kalau aku mau diajari main catur. Karena tergiur hadiah permen, akhirnya aku mau juga diajarin main catur. Tapi, enggak serius kok! Karena, setelah aku dapat permennya, aku langsung berhenti main. Hehehe ... Tapi, Bapak enggak pernah putus asa mengajakku berlatih. Sampai akhirnya, aku pun menyukai catur. aku pun mulai mengikuti kejuaraan demi kejuaraan. Dari mulai kejuaraan tingkat RT sampai kejuaraan tingkat dunia. Mau tahu cerita lengkapnya? Baca aja yuk!