Dalam proses penjadian sastra Indonesia, ada problem psikologis, sosiologis, bahkan juga ideologis yang justru sering kali malah mempengaruhi struktur karya yang bersangkutan. Akan kita jumpai, betapa problem di luar teks menawarkan medan tafsir yang menuntut bantuan disiplin ilmu lain. Di sinilah faktor ekstrinsikalitas memegang peranan penting dalam menuntun pembaca memahami makna teks lebih lengkap lantaran ia punya cantelan dengan konteksnya. Pembaca dibawa ke dunia di luar teks yang sangat mungkin memberi penyadaran betapa kekayaan dan heterogenitas kebudayaan itu merupakan fakta yang sudah ada sejak entah kapan. Keberagaman dan heterogenitas etnik dengan segala perbedaannya adalah kekayaan sosiologis, historis, dan kultural. Buku ini coba menawarkan berbagai problem ekstrinsikalitas dalam sastra Indonesia. Sebuah kajian yang menarik dan provokatif. Penting untuk para peneliti, guru sastra, dan peminat sastra yang penasaran pada kekayaan makna sastra Indonesia dalam perspektif multikultural. Kesadaran akan keberagaman etnik ini sekaligus menawarkan semangat multikultural, kesetaraan, dan keindonesiaan. Jadi, mustahil kita menolak perbedaan, jika faktanya memang berbeda. Tetapi tidak dapat pula kita begitu saja menafikan persamaan, jika segala perbedaan, keberagaman, dan heterogenitas berada dalam wilayah, semangat, harapan, dan cita-cita yang sama, yaitu keindonesiaan. Itulah yang disebut ekstrinsikalitas sastra Indonesia. Cita-citanya sederhana: menawarkan pemahaman keindonesiaan dengan semangat kebersamaan, toleransi, dan saling menghargai.