Alexandra hidup dalam sebuah keluarga yang ia rasakan tidak lengkap: ia tidak memiliki ayah. Ibunya tidak pernah memperkenalkan sosok ayah kepada Alexandra dan, lebih dari itu, ia dilarang berteman dengan lelaki. Dalam kepatuhannya pada sang ibu, pelan-pelan segalanya terungkap. Alexandra menemukan segala yang dicarinya, dan juga kehilangan, dalam waktu yang bersamaan.
Setelah novel Rumah Tumbuh-nya terpilih sebagai Juara 1 sayembara mengarang novel remaja 2005 yang diselenggarakan oleh Grassindo bekerjasama dengan Radio Nederland, inilah novel kedua Farah Hidayati. sebuah kisah pencarian -upaya seorang remaja menemukan jati dirinya sendiri, menemukan cinta, dan menemukan kebahagiaannya. kadang jenaka, tanpa menjadi konyol,. Kadang pahit, tanpa harus cengeng dan merengek.