Tubuh ini akan musnah pada waktunya. Apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi, tidak untuk cinta. Cinta tidak bisa dilihat, cukup dirasakan. Jadi, kalau sekarang menangis, berarti kamu mencintai fisikku. Kalau kamu mencintai hatiku, aku akan kekal bersamamu.”
Ya, aku tahu kalau mencintai hati akan kekal di hati pula. Dan itu tidak terjadi kalau aku mencintai fisik.
Lalu, bagaimana aku bisa bahagia?
Apa yang harus kulakukan untuk menghibur hati ini?
Adakah cara lain untuk aku bisa mencicipi cinta?
Mungkin Dia bisa mengobati hati ini.
Buku ini membawa "hurt" yang terdalam, dimana sang waktu yang menjadi patokan. Selain cinta, dalam cerita ini kita juga belajar banyak tentang persahabatan dan sedikit tentang alam. Sedih.