Inilah buku pertama yang secara khusus dan mendalam mengkaji kehidupan bahasa dan sastra Sunda pada abad ke-19. Kebijakan pemerintah kolonial, perusahaan percetakan swasta hasil perkawinan antara kapital dan teknologi baru, pendidikan untuk Bumiputra, dan kegiatan intelektual beberapa tokoh Sunda telah melahirkan tulisan-tulisan Sunda
dengan Semangat Baru.
Setelah meraih gelar MA di Osaka University of Foreign Studies, ia menempuh studi doktoral di Fakultas Sastra Universities Leiden dan lulus pada 2003. Pernah menjadi dosen tamu dan profesor luarbiasa di sejumlah universitas di Tokyo di bidang bahasa dan kesastraan Indonesia, kini ia profesor di Jurusan Studi Asia di Universitas Nanzan, Nagoya, Jepang. Ia menerjemahkan beberapa karya sastra kontemporer Indonesia ke dalam bahasa ibunya dan menulis tentang kesastraan Indonesia di berbagai suratkabar dan majalah berbahasa Jepang.