Di masa kampanye Pilpres 2014, saat diwawancara oleh media massa kami hanya mengulang-ulang cerita yang sama. Hal ini untuk menghindari kami jadi sasaran tembak atau merugikan pasangan yang kami dukung. Batasan durasi maupun topik wawancara juga menjadi halangan untuk bercerita seada-adanya.

Baru lewat buku ini kami punya kesempatan berbagi dengan leluasa, apa yang sesungguhnya ada di balik kampanye sampul. Komik "Kisah Blusukan Jokowi". Mau bercerita apa saja, mau menggambar apa saja, bebas tanpa tawar menawar. Kecuali. (lagi-lagi) soal deadline.

-Hari Prast & Yoga Adhitrisna (Demokreatif)-

"Jokowi Tintin" (demikian sebutan populernya) adalah salah satu bentuk kampanye kreatif yang punya gaung besar saat Pilpres 2014. Empat serangkai (Yoga, Bowo, Hari, Eko) dengan semangat relawan dan kreativitas mereka telah menorehkan tinta emas dalam kampanye kreatif perpolitikan Indonesia. Bukti bahwa politik pun bisa dikemas dengan menarik, segar, muda, dan... bersih.

-Dewi Lestari (Penulis, Penyanyi, Pencipta Lagu)-

"Salah satu yang menyemangati para relawan adalah hadirnya desain-desain kampanye kreatid "Kisah Blusukan Jokowi". Dari pertama kali ngeliat, gue langsung suka. Wah, gue mau yang itu!"

-Abdee Negara (Musisi)-

Buku ini bukan main keren.

Keren karena merekam salah satu jejak relawan dari dunia kreatif yang dengan sangat bergairah berkampanye secara sukarela untuk JKW-JK. Selain menjadi informasi yang penting dari gerakan "jurkam dadakan" para relawan kreatif, buku ini, baik secara penulisan maupun contoh karya visual kampanye, dengan jelas memperlihatkan betapa besar cinta dan harapan yang telah ditumpahkan dalam proses kerja dan hasil karyanya. Akhirnya, di luar konteks kampanye, buku ini akan membuat kita sadar: Karya yang baik akan lahir dengan sendirinya ketika kita bergairah dan percaya sepenuh hati dengan apa yang kita kerjakan.

-Mira Lesmana (Produser Film)-