Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah. Jujur saja saat membaca judulnya pertama kali di toko buku, saya membayangkan tentang kisah cinta dua etnis yg berbeda yg pada akhirnya kandas dalam perjuangannya haha.. tapi saya salah, ini adalah kisah roman yg sangat berbeda dibandingkan kisah-kisah cinta lain yg pernah saya baca sebelumnya. Dari awal penceritaan saja sudah membuat saya seakan ingin terus membaca, tidak bisa berhenti! Karena sungguh alur cerita yg di bawakan begitu mengalir, down to earth, lingkungan masyarakat yg hangat, mengena sekali sampai saya membayangkan seolah Borno adalah gambaran diri saya yg di ceritakan ulang (halah). Karakter Borno sebagai tokoh utama juga menggambarkan detil akan sosok pemuda yg rendah hati, jujur, dan apa adanya yg mungkin sudah jarang ditemui akhir-akhir ini. Dibumbui dengan joke ringan, celetukan dan kekonyolan beberapa adegan juga kadang membuat saya tersenyum sendiri membacanya. Segar!
Nah, bagi yg sedang jatuh cinta atau sedang berjuang untuk mendapatkan pujaan hatinya saya rasa buku ini sangat menginspirasi, banyak kata-kata mutiara, petuah-petuah dari Pak Tua yg bisa dijadikan bahan renungan dan memotivasi hidup. Lalu apakah ada kekurangan dari buku ini? Tentu ada, tidak ada yg sempurna dari setiap karya buatan manusia. Bagi yg baru pertama baca, sebaiknya jangan membuka daftar
... Baca Selengkapnya