Jarang saya terlena membaca sebuah buku hingga rela menghabiskannya dalam waktu sehari saja. Buku yang ditulis oleh Meg Mullins ini berlatar belakang kota New York yang ditinggali Ushman, seorang imigran asal Iran yang mencoba mencari peruntungan dengan berjualan permadani di negeri orang. Kepribadian Ushman digambarkan begitu kompleks. Perasaan inferior, tekanan untuk membahagiakan keluarga, hingga proses pencarian identitas yang tak kunjung berakhir.
Meg Mullins mensketsa kehidupan Ushman sebagai seorang perantau asing di negeri adidaya hingga akhirnya ia terjebak dalam kenangan-kenangan yang mengakibatkan hidupnya terbungkus rasa kalut.
Perasaan terasing ini tak berubah meskipun usaha permadaninya membuahkan hasil yang signifikan. Apa sebab? Selama masa perantauan, Ushman meninggalkan istrinya yang bernama Farak di kampung halamannya, Tabriz. Ushman sebenarnya tak rela meninggalkan Farak. Namun lima kali keguguran yang dialami Farak membuat ia menyarankan Ushman untuk merantau mencari penghidupan yang lebih baik. Ushman pun menurut. Tanpa ia sadari, itu sebuah proses perpisahan yang menyakitkan.
Tiga tahun lamanya Ushman merantau dan membesarkan usaha permadaninya. Ia begitu merindukan istrinya. Hingga pada suatu malam ia menelepon Farak, dan mendapati pengakuan pahit dari mulut istrinya tersebut. Dan Ushman semakin jatuh dalam keterasingan yang teramat sangat.
Stella pun datang. Sembilan belas tahun umurnya, berambut pirang, berkulit halus, dengan semangat membara. Hanya Tuhan yang tahu mengapa
... Baca Selengkapnya