“Buku ini dapat menginspirasi kita untuk bangga dengan kakao Indonesia.” —Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec. (“Begawan Pertanian” dan Menteri Pertanian Indonesia periode 2000 - 2004)
“Ini merupakan bentuk passion dari Anwar Adnan Saleh. Buku ini sangat baik dibaca dan dijadikan rujukan oleh para pemangku kepentingan, pengambil kebijakan, mahasiswa, maupun masyarakat.” —Ir. Achmad Manggabarani, MM., (Pakar Perkebunan dan Ketua Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan)
“Siapa pun yang peduli terhadap pemba ngunan kakao dan ekonomi pertanian Indonesia, baik akademisi, petani, praktisi, perumus kebijakan maupun masyarakat luas, perlu membaca buku ini.” —Prof. Dr. Bustanul Arifin (Guru Besar UNILA, Ekonom Senior INDEF, dan Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia)
***
Indonesia, adalah produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Pada tahun 2011, Indonesia tercatat memiliki 1,7 Juta hektar area perkebunan Kakao, dimana 1,6 juta nya merupakan perkebunan rakyat. Sebagai produsen Kakao terbesar, Indonesia memiliki sejumlah keunggulan strategis dibanding negara produsen lain. Mari kita berandai-andai, seandainya petani kakao memilih tidak memanen buah, atau menebang pohonnya, hal buruk segera terjadi. Pasokan biji kakao akan merosot tajam, pasalnya Indonesia merupakan produsen terbesar ketiga di dunia. Kita memiliki senjata untuk menciptakan riak dan gejolak global. Sebab itu, menurut saya, kakao dapat menjadi alat diplomasi yang sangat ampuh bagi Indonesia. Namun sayangnya kita belum menyadarinya.