Cipaganti, dikenal sebagai sebuah nama jalan di Kota Bandung, berawal dari membuka usaha jual beli mobii di Jalan Cipaganti 84 Bandung, Andianto Setiabudi memberi nama show room mobilnya, "Cipaganti Mofor". Pada tahun 1985, usaha jual beli mobil dirintis sebagai pengganti usaha kerupuk yang mulai kurang bergairah. Jauh sebelum membuka usaha kerupuk, Andianto membuka usaha kue tambang di Bandung.

Ide membuka usaha kue dan biskuit diproleh dari orangtuanya, yang sukses membuka usaha biskuit di Banjarmasin. Namun Andianto menemukan jalan lain ketika membuka bisnis jual beli mobil "Cipaganti Motor", Nama Cipaganti diubah menjadi sebuah entitas bisnis yang bervisi jauh ke depan. Cipaganti pun bergerak menjadi perusahaan rental mobil di tahun 1991, di saat bisnis rental belum begitu marak.

Ketika rental mobil makin berkembang, Andianto meihat peluang bisnis rental alat berat di industri tekstil di Bandung, Pada 1994, Cipaganti mengawali membuka rental alat berat dengan bermodal empat forklift. Seiring dengan booming industri tekstil, jumlah alat berat yang dbutuhkan pun melonjak, sehingga alat berat Cipaganti ikut merasakan booming.

Rental mobil pun menemukan ceruk pasar baru, yakni travel pada tahun 2002. Jasa travel inilah yang mengawali Cipaganti menjelajahi wilayah di luar Jawa Barat, Bandung-jakarta. Setelah masuk Jakarta, nama Cipaganti makin dikenal masyarakat.

Kini Andianto, yang genap berusia 50 tahun (5 Desember 2012) bersyukur kepada Tuhan, usaha travel Cipaganti sudah menyambung 60 persen kota besar di Jawa, Bali, dan Kalimantan. Begitu juga alat beratnya membentang di Jabar, Kalsel, Kaltim, Kalteng, Riau dan jambi. Cipaganti bahkan sudah masuk ke bisnis tambang batu bara, pasir besi dan tambang emas di Jawa Barat.