Sepanjang sejarah peradaban Islam, kontrovrsi tentang tasawuf membuat para sufi mengalami banyak tragedi. Mereka dikucilkan, dicap kafir, dimurtadkan, dibunuh, dibakar karyanya, disalib, dan diusir dari kampung halamannya, lantaran mempertahankan keyakinan yang dianggap sesat oleh mereka yang tidak setuju. Tentu saja tragedi-tragedi ini tidak bisa dijadikan tolok ukur bahwa tasawuf itu sesat. Bila kebenaran suatu ajaran hanya diukur dengan kuantitas penerimaan masyarakat terhadap ajaran itu, maka bagaimana dengan ajaran Nabi Muhammad Saw. dan para nabi sebelumnya yang tidak semua kalangan mau menerimanya? Karenanya, inti utama yang ingin dihadirkan buku ini adalah bagaimana memposisikan tasawuf di tengah-tengah pro-kontra masyarakat. Lebih dari itu, layaknya sebuah beranda, buku ini hadir dengan menampilkan warna-warni dunia tasawuf dan sosok-sosok sufi tanpa tersekat oleh batasan gender, suku, maupun mazhab. 'Abd Al-Wahhab Al-Sya'rani adalah seorang ulama besar Mesir abad ke-10 yang mendapat gelar Abu Al-Mawahib, pemilik limpahan spiritual, dan populer dengan sebutan Imam Al-Sya'rani. Beliau sempat menjadi Guru Besar di Universitas Al-Azhar Mesir dalam usia yang relatif muda.