Usahanya yang terkonsentrasi di rumah, membuat rumah Lila, yang merupakan peninggalan mendiang kedua orangtuanya, menjadi penampungan para keponakan, sementara kakak-kakaknya bekerja. Meski dunianya jadi warna-warni, kadang Lila jenuh juga. Selain untuk menjaga usahanya--yang kabarnya di masa depan akan ditiadakan oleh pemerintah, dia harus membagi waktu untuk mengurusi delapan keponakan dengan beragam permasalahan mereka.
Untung ada Nani, sahabatnya yang lain, yang selalu memberinya masukan dan menghibur hatinya. Karena selain semua itu, Lila galau juga, kira-kira kapan ya Amir,sang kekasih yang sedang ada di negeri seberang, kunjung melamarnya?