Kementerian Maha Kebahagiaan membawa kita pada suatu perjalanan berpuluh tahun lamanya—kisah yang bergulir dari Old Delhi yang padat, sudut-sudut baru ibu kota yang semarak, hingga Lembah Kashmir dan hutan-hutan di India Tengah, di mana perang adalah damai dan damai adalah perang, dan di mana, dari waktu ke waktu ‘kenormalan” dimaklumatkan. Ini adalah kisah cinta yang memilukan sekaligus sebuah bantahan yang penuh ketegasan. Disampaikan dalam bisik dan jerit, dengan air mata, dan terkadang tawa. Yang menjadi pahlawan adalah mereka yang dihancurkan oleh dunia di mana mereka hidup, tetapi diselamatkan oleh cinta—dan harapan. Dan karena itulah mereka adalah orang-orang yang tegar sekaligus rapuh, yang tak pernah menyerah. Kita akan berjumpa dengan Anjum, yang semula bernama Aftab, yang menggelar karpet lapuk di pemakaman kota yang disebutnya rumah. Sesosok bayi muncul begitu saja di trotoar selewat tengah malam, dalam buaian sampah. S. Tilottama yang penuh teka teki datang dan pergi sesukanya dalam kehidupan tiga lelaki yang mencintainya.