7disabled
Stok Tidak Tersedia
Atau
Tambah ke Daftar Keinginan

Beritahukan jika produk ini tersedia kembali
Pergaulan Orang Buangan di Boven Digoel (Soft Cover)
oleh Mas Marco Kartodikromo

Ketersediaan : Stock tidak tersedia

Format : Soft Cover
ISBN : 9799023831
ISBN13 : 9789799023834
Tanggal Terbit : 2002
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman : 182
Dimensi : 140 mm x 190 mm



Deskripsi:
Inilah sumber otentik yang sangat berharga mengenai kehidupan sehari-hari para tahanan di Boven Digul, khususnya pada tahun-tahun awal (1927-1931).Buku ini, yang diangkat dari catatan Mas Marco Kartodikromo, perintis kemerdekaan, pertama kali dimuat di koran Pewarta Deli dari 10 Oktober sampai 9 Desember 1931 dalam 51 angsuran. Dengan pena yang lugas dan tajam, Mas Marco seolah-olah mengajak pembaca hadir di tengah khalayak Digulis, bahkan ikut ambil bagian dalam kejadian di sana masa itu. *** Kendati hanya berbekal pendidikan "Ongko Loro" (Tweede Klasse), Mas Marco banyak berkiprah di bidang sastra dan pers. Ia pernah menjadi mederedacteur (redaktur tamu) majalah Medan Prijaji dan belajar serta membantu Mas Tirto Adhisoerjo di Bandung. Orang Indonesia kini masih mengenal semboyan-semboyannya, seperti "berani karena benar, takut karena salah", "sama rasa sama rata", "rawe-rawe rantas malang-malang putung", dari mulut para pemimpin maupun penulis Indonesia yang lain. Revolusi Agustus 1945 pekat diwarnai semboyan-semboyan itu, kendati orang tak mengetahui siapa gerangan yang memperkenalkannya pertama kali.

Kategori dan Rangking Bestseller:

Buku Lainnya oleh Mas Marco Kartodikromo:
Halaman 1 dari 1
(Soft Cover)
oleh Mas Marco Kartodikromo
Rp. 65.000
Rp. 48.750
Stock di Gudang Supplier
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Mas Marco Kartodikromo
Stock tidak tersedia

Review Konsumen:
5 -
4 -
3 100%
2 -
1 -
3.0
1 Review
Tulis Review Anda
Kata Itu: Idealisme
oleh Rimbun Natamarga pada Rabu, 29 September 2010
SEBAGIAN besar para penggemar tetralogi Pramoedya Ananta Toer pasti kenal nama Marco. Ia adalah seorang wartawan muda yang berpendirian keras dan berani mengkritik kebijakan-kebijakan diskriminatif pemerintah, seorang jagoan belati, dan seorang yang diam-diam jatuh hati pada Siti Soendari (seorang gadis radikal terkenal saat itu). Syahdan, akibat dari jatuh-hatinya itu, sebuah novel telah lahir darinya. Kita sekarang mengenal novel itu dengan judul Student Hidjo.

Berpanjang nama sebagai Mas Marco Kartodikromo, terakhir ia dibuang ke Boven Digoel, di Pulau Papua sekarang. Ia dibuang ke sana akibat dituduh terlibat pemberontakan Partai Komunis Indonesia yang gagal, akhir tahun 1926. Sebelumnya, beberapa kali ia dipenjarakan akibat tulisan-tulisannya di surat kabar. Namun dari tangannya juga beberapa buku lahir. Selain Student Hidjo, misalnya, ia menulis pula Doenia Bergerak. Usianya pendek, memang. Ia meninggal di Boven Digoel pada tahun 1932 dalam usia 42 tahun.

Tapi memang dasar penulis, di tanah buangan, ia pun masih sempat menulis. Banyak yang dikirim dan dimuat, salah satunya di harian Pewarta Deli. Ternyata, apa yang dikirimnya dan dalam 51 angsuran itu, tak jauh beda dengan catatan harian; dari tanggal 10 Oktober sampai 9 Desember 1931. Tahun 2002, Koesalah Soebagyo Toer mencari dan menyuntingnya lagi, dan akhirnya diterbitkan (oleh KPG) dengan judul Pergaulan Orang Buangan di ... Baca Selengkapnya
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?
Tulis Review Anda