Politik bahasa suatu rezim sangat berantung pada kondisi kekuasaan politik itu sendiri. Semakin suatu rezim semakin kuat dan memerlukan bahasa sebagai alat politik untuk melestarikan legitimasinya, biasanya se-makin terlihat strategi bahasa yang digunakannya. Dari studi ini dapat dilihat bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa bahasa bukanlah sebuah medium komunikasil yang netral. Makna-makna bahasa yang digunakan di dalam negara dan masyarakat terkait dengan ruang waktu suatu kekuasaan. Kebenaran-kebenarannya tergantung pada rezim politik dan rezim sosial yang sedang dominan.
Sebuah kata dalam konteks politik tertentu dapat menjadi bumerang dan menyeretnya ke penjara bagi pengujarnya jika diucapkan sembarangan