"Saya suka membaca buku ini. Potongan kisah-kisah keseharian yang dialami para penulisnya begitu membumi. Apa adanya dan tidak dilebih-lebihkan, menjadi kekuatan utama. Tapi jangan salah, tiap kepingan cerita memberi pesan yang indah tanpa menggurui. I love this book!"
â€"Ninit Yunita, novelis
"A decent human being would never read another person's diary. So what? I don’t wanna be one!"
â€"Ferdiriva Hamzah, penulis Dokter Ngocol dan Cado-Cado
â€"Salut untuk blogger Makassar, untuk mau berbagi cerita kegokilan mereka. Ceritanya ringan dan menghibur!â€
â€"Syafrina Siregar, penulis Dengan Hati dan My Two Lovers
"Dengan duit seharga buku, Anda seolah membeli tiket petualangan konyol. Seperti ‘the jumper’ Melayu, Anda duduk manis di dalam pete-pete kota Makassar. Eeh, tiba-tiba aja udah ada di dalam busway Kalideres. Jangan keki dulu, karena abis itu Anda masih harus nyasar lagi di Angkot Cihampelas Bandung. Gimana gak seru, coba!"
â€"Arham Kendari, penulis Jakarta Underkompor