*Oleh: YB. Mahardhika
Tampil trendi dan parlente adalah ciri manusia kurun ini. “Aku trendi maka aku ada!”, itulah syahadatnya. Kalau Anda ingin meng-ada, maka intimilah produk mode dunia bermerek Adidas, Nike, Lanvin, Missoni, Tod’s, Sprite, Coca-Cola, Pepsi, Nokia, Polo, Burberry, Rolex, Guess, Calvin Klein, KFC, Mc. Donald dan lain semisalnya. Sebab hampir semua orang yang ada di sini adalah mereka yang telah mendadahi barang-barang berjenama global (global brand) di atas. Ikutilah mereka! Bila tidak, Anda akan ditulahi sejarah sebagai makhluk berfiil naïf, ndeso, dan katro.
Mujurlah siapa yang tunak pada syahadat itu, terutama mereka yang berkelewahan uang. Bagaimana nasib mereka yang layuh ekonominya tapi tetap ingin bergaya trendi? Membajak dan memakai barang bajakan. Itulah jawaban yang ditemukan oleh Regina Kencana, penulis buku Kepleset! Gerundelan Tentang Gaya Hidup ini. Melalui buku ini Regina menampilkan dokumentasi visual tentang ‘edisi bajakan’ produk global brand yang berhamburan di pusat perbelanjaan kita. Umumnya barang-barang kacangan itu menghariba dengan nama, kemiripan bunyi, logo, warna dan huruf yang hampir tidak berbeda dengan 'edisi aslinya'.
Puaknya pun bermacam-macam. Mulai dari sandal, tas, kosmetik, sampai pakaian dalam. Misalnya di halaman 13 dan halaman 40-43, Regi mengabarkan kepada kita bahwa ternyata ada sandal bermerek Buberry, Nokia, Oprah Winfrey, dan Faras Hilton. Ada tas
... Baca Selengkapnya