Dikenal sebagai ketua Yayasan Prana Indonesia. Sejak muda ia telah tertarik pada pengetahuan esoterik seperti penyembuhan alternatif, senam pernapasan, dan pelbagai metode meditasi lainnya. Perkenalannya dengan peyembuhan prana metode `Master Choa Kok Sui` mendorongnya untuk lebih mendalami dunia ini, namun tetap dengan sikap kritis, sebagaimana pembawaan profesinya sebagai salah satu Direktur pada kelompok Gramedia.