Perkumpulan Bulutangkis Tangkas Alfamart bisa dibilang tak henti mencetak juara. Sepanjang sejarah perhelatan kejuaraan dunia, mulai dari tahun 1977 di Malmoe, Swedia, hingga tahun 2011 di London, Inggris, klub ini telah mencetak sembilan juara dunia. Sebuah prestasi yang rasanya sulit disamai oleh klub mana pun, tak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

Sembilan gelar juara dunia telah dipersembahkan oleh para punggawa PB Tangkas Alfamart. Mereka adalah Ade Chandra (berpasangan dengan Christian Hadinata) yang menjadi juara dunia ganda putra 1980, Verawaty Fadjrin yang meraih juara dunia tunggal putri 1980, Icuk Sugiarto yang meraih juara tunggal putra 1983, Joko Suprianto di tahun 1993, Ricky Soebagdja (berpasangan dengan Gunawan) pada tahun 1993 dan bersama Rexy Mainaky pada tahun 1995, Hendrawan yang merebut juara dunia tunggal putra 2001, Nova Widianto dan Lilyana Natsir yang menjadi juara dunia ganda campuran 2005 dan 2007.

Menambah gemilangnya daftar prestasi klub ini, empat medali Olimpiade juga berhasil dipersembahkan para atlet gemblengan klub bulutangkis ini. Satu medali perunggu Olimpiade Barcelona 1992 oleh Hermawan Susanto, satu medali emas Olimpiade Atlanta 1996 dari Ricky Soebagdja dan Rexy Mainaky, satu medali perak Olimpiade Sydney 2000 persembahan Hendrawan, dan satu medali perak Olimpiade Beijing 2008 diraih Nova Widianto dan Lilyana Natsir.

Tak hanya menghasilkan pemain top dunia, para pengurus PB Tangkas menempati berbagai posisi puncak Badminton World Federation dan Badminton Asia Confederation. Bahkan, beberapa pelatih nasional dan klub di berbagai negara, antara lain Malaysia, Jepang, India, Inggris, Australia, Singapura, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, adalah mereka yang juga berasal dari perkumpulan bulutangkis ini. Sungguh luar biasa!

Dedikasi PB Tangkas Alfamart terhadap perkembangan bulutangkis Indonesia dan dunia amatlah nyata. Enam dasawarsa menunggangi gelombang pasang dan surut dunia perbulutangkisan, PB Tangkas tetap tegak dan berhasil membuktikan komitmennya untuk terus melahirkan atlet kelas dunia.