Nama Abdulkadir Jailani dikenal penulis sejak ia masih kanak-kanak, yaitu pada acara nadir, acara sehabis panen dengan pembacaan riwayat hidup Abdulkadir Jailani. Bertahun-tahun kemudian baru muncul pertanyaan, mengapa riwayat hidup yang dibaca itu riwayat hidup Abdulkadir Jailani, bukan riwayat hidup Nabi Muhammad?