Luapkan, limpahkan saja semua rindu itu selagi nafas belum berhenti atau maut tiba-tiba menjemput dan suaramu menghilang tertimbun tanah
Ayotanggalkan lepaskan semua kain yang membalutmari kita bersenangsenang sajasegera mulai permainanpurapura jadi adam dan hawacengkrama di taman eden
Ayotak usah malu malu atau lama lamawaktu kita hanya sesaat tak perlu pikir kata sesatmari purapura saja jadi adam dan hawayang jalankan hasrat ciptaan tuhanUps!
Alarm berbunyi saatnya kita pulang mari kenakan kedok purapura biar suamimu, suamiku tetap percaya cinta dan tubuh kita hanya untuk merekaUps!kemang raya 25, 09060512:32 PM
Rieke Diah Pitaloka atau Keke, lahir di Garut, Jawa Barat, 9 Januari 1974. Setelah lulus dari Fakultas Sastra Belanda Universitas Indonesia ia mengikuti Program Pasca Sarjana Ilmu Filsafat di Universitas yang sama. Menulis puisi dilakukannya di tengah-tengah aktivitasnya sebagai sinetron dan model iklan. Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrech merupakan buku kumpulan puisi pertamanya. Sebelum itu ia juga terlibat dalam gerakan prodemokrasi di Indonesia, karena beberapa puisinya merupakan "laporan langsung" dari demonstrasi yang tengah diikutinya. Sementara puisi yang lain merupakan pencerminan dari pandangannya terhadap masalah sosial, politik, dan gender. Namun demikian, ia tetaplah seorang perempuan yang romantis, sehingga tema cinta tetap menjadi bagian dari kumpulan puisi ini.
oleh Dyah Merta, Happy Salma, Harsutejo, Linda Christanty, Martin Aleida, Oka Rusmini, Pranita Dewi, Putu Oka Sukanta, Rieke Diah Pitaloka, Sihar Ramses Simatupang, Soeprijadi Tomodihardjo, T Iskandar AS, Yonathan Rahardjo