Manusia sudah sangat lama berusaha mengetahui kekuatan spiritual tertinggi yang dibutuhkan oleh mereka. Semua kaum di dunia pernah melakukan usaha - usaha tersebut, termasuk melalui agama, ilmu pengetahuan, filsafat, dan simbol - simbol. Sejak zaman kuno hingga lahirnya sekte - sekte spiritualis terbaru, Tuhan adalah topik dan kebutuhan penting bagi manusia. Buku ini bermaksud melacak alasan tentang kebutuhan manusia akan Tuhan tersebut. Persoalannya bukan diletakkan pada "zat tertinggi" mana yang benar dan paling tinggi, melainkan bagaimana cara manusia membaca "zat tertinggi" mereka. Buku ini tidak mencoba menilai Tuhan, tetapi melakukan pebacaan ulang terhadap nilai - nilai yang diletakan manusia atas entitas Ilahi. Semiotika dalam hal ini dijadikan alat karena fenomena Tuhan dalam berbagai manifestasinya sejatinya dibaca sebagai tanda, sebuah gejala yang menemukan artinya dalam daya - daya yang ada. Penjelasan dalam buku merambah ranah filosofi dasar semiotika, semiotika posstrukturalis, perbedaan "Tuhan Semasta" dan "Tuhan sejarah", juga kebutuhan manusia akan etos spiritual. Cara pemaparan yang unik, menarik, serta sederhana telah menjadikan buku penting untuk dijadikan salah satu alternatif dalam pembacaan atas pola - pola pencarian manusia akan Tuhan.