"Hidup yang tidak pernah direfleksikan adalah hidup yang tak pantas dijalani." Dengan keyakinan itu, Socrates pergi ke pasar, ke jalan-jalan, dan ke berbagai tempat untuk berbicara dengan orang-orang di sana. Ia mengajak mereka mempertanyakan berbagai hal dan membantu mereka menemukan kebenaran sejati - kebenaran yang dapat ditemukan oleh setiap orang, asal ia mau bertanya dan bertanya.Socrates hidup lebih dari dua ribu tahun yang lalu, dan filsafat yang dicintainya kini telah menjadi menara gading - tak terjangkau oleh kebanyakan orang. Filsafat menjadi milik para profesor dan akademis. Berangkat dari keprihatinan inilah Christopher Phillips berupaya menghidupkan kembali semangat dan kecintaan untuk bertanya yang diinspirasikan oleh Socrates. Ia berjuang untuk mengembalikan filsafat kepada masyarakat umum, kepada setiap orang, sebagai ahli waris filsafat yang sebenarnya.Christopher Phillips pergi ke berbagai tempat, mengajak orang, baik tua maupun muda, dari anak-anak sampai lansia untuk berpatisipasi dalam diskusi ala Socrates yang diberi nama Socrates Cafe. Diskusi itu bisa berlangsung di kafe, sekolah dasar, universitas, toko buku, panti jompo, dan bahkan di penjara. Berbagai pertanyaan pun dimunculkan: tentang cinta, persahabatan, pekerja, usia lanjut, dan apa pun yang ingin mereka tanyakan.Perjalanan Christopher Phillips dalam mengemban misi itulah yang tertuang dalam buku Socrates Cafe. Buku yang mengkombinasikan cerita dan filsafat ini merupakan ajakan dan sumber inspirasi bagi setiap orang untuk menjadikan hidupnya lebih bermakna dan pantas dijalani.
Saya sangat terbantu oleh karya-karya filsuf modern yang kebanyakkan tidak terkenal. Mereka melakukan penyelidikan filsafat modern Socrates. Metaphysics of Natural Complexes (Albany: State University of New York Press, 1990), oleh Justus Buchler, menawarkan: "teori kategoris" metafisika yang baru dan menarik. Teori ini menyaingi apa yang dikembangkan oleh Aristoteles. Untuk memahami cakupan pemikiran filosofis Buchler, orang perlu membaca karya-karya singkatnya: Charles Peirce`s Empiricism (New York: Harcourt, Brace and Company, 1939), Nature and Judgment (New York: Judgment (New York: Dover Publications, 1951), dan The Concept of Method (New York: Columbia University Press, 1961). Buku terakhirnya, The Main of Light: On the concept of Poetry (New York: Oxford University Press, 1974), mengemukakan pandangan yang unik dan mencerahkan mengenai konsep puisi, dan juga manyajikan sintesis ringkas atas teori pentingnya mengenai penilaian.