Bagi Camus, kesadaran akan kekacauan diri menyebabkan manusia menjadi tragis, tetapi tidak murung. Itulah asal-usul ungkapan mashur: "Haruslah dibayangkan Sisifus bahagia! Biarpun langit menghukum manusia untuk menggelindingkan batu, hukuman ilahi itu justru membuktikan bahwa dengan mencuri sesuatu dari para dewa, manusia telah menyelamatkan diri mereka. Haruslah dibayangkan Sisifus bangga! Manusia Absurd ternyata adalah manusia dengan kebebasan mutlak." Dengan begitu Camus telah meletakkan dasar-dasar moral hak-hak manusia, yang bertolak belakang dengan semua paham keselamatan "siap pakai" yang diimpikan oleh generasinya.
Karya besar tidak lahir secara kebetulan. Semua adikarya adalah buah dari buah dari suatu masa dan pada gilirannya membentuk masa. Mite Sisifus ditulis pada tahun 1941 dan diterbitkan pada tahun 1942, ketika Perang Dunia II mencapai titik.