Soft Cover, Februari 2018 | |||||
Stock tidak tersedia
|
“Leila bercerita tentang kejujuran, keyakinan, tekad, prinsip, dan pengorbanan.... Banyak idiom dan metafor baru di samping pandangan falsafi yang terasa baru karena pengungkapan yang baru. Sekalipun bermain dalam khayalan, lukisan-lukisannya sangat kasat mata.”
—H.B. Jassin, pengantar Malam Terakhir edisi pertama
“Dalam cerpen ‘Air Suci Sita’, ditulis di Jakarta 1987, Leila memulai ceritanya dengan kalimat: ‘Tiba-tiba saja malam menabraknya.’ Sebuah kalimat padat yang ...