Soft Cover, 2022 | Rp. 64.000 | Rp. 44.800 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover | |||||
Stock tidak tersedia
|
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
">
Pangeran Bungsu ingin berlatih naik kuda.
Namun, Pangeran Bungsu malah takut naik kuda.
Pangeran Sulung pun lebih sering
mengajaknya memberi makan kuda.
Kok, jadi seperti pengurus kuda, ya?
Apa, sih, rencana terselubung dari Pangeran Sulung?
Dalam buku ini masih ada 15 dongeng menarik lainnya.
Yuk, baca ceritanya!
Mia kehausan. Dia ingin minum jus, tapi jus sudah habis.
Mia akhirnya membuat minum favoritnya.
Eit, tapi Mia ingin membuatnya seperti buatan Ibu.
Mia kemudian mengikuti cara Ibu membuatnya.
Hmmm ... tapi, kok, rasanya berbeda?
Mia is thirsty. She wants some juice, but there isn’t any juice left.
Mia finally decides to make her favorite drink.
Oh, but she wants it to be like Mom’s.
She then follows Mom’s steps to make it.
Hmmm ... but why does it taste different?
">
Mia kehausan. Dia ingin minum jus, tapi jus sudah habis.
Mia akhirnya membuat minum favoritnya.
Eit, tapi Mia ingin membuatnya seperti buatan Ibu.
Mia kemudian mengikuti cara Ibu membuatnya.
Hmmm ... tapi, kok, rasanya berbeda?
Mia is thirsty. She wants some juice, but there isn’t any juice left.
Mia finally decides to make her favorite drink.
Oh, but she wants it to be like Mom’s.
She then follows Mom’s steps to make it.
Hmmm ... but why does it taste different?
">
Mia kehausan. Dia ingin minum jus, tapi jus sudah habis.
Mia akhirnya membuat minum favoritnya.
Eit, tapi Mia ingin membuatnya seperti buatan Ibu.
Mia kemudian mengikuti cara Ibu membuatnya.
Hmmm ... tapi, kok, rasanya berbeda?
Mia is thirsty. She wants some juice, but there isn’t any juice left.
Mia finally decides to make her favorite drink.
Oh, but she wants it to be like Mom’s.
She then follows Mom’s steps to make it.
Hmmm ... but why does it taste different?
">
Mia kehausan. Dia ingin minum jus, tapi jus sudah habis.
Mia akhirnya membuat minum favoritnya.
Eit, tapi Mia ingin membuatnya seperti buatan Ibu.
Mia kemudian mengikuti cara Ibu membuatnya.
Hmmm ... tapi, kok, rasanya berbeda?
Mia is thirsty. She wants some juice, but there isn’t any juice left.
Mia finally decides to make her favorite drink.
Oh, but she wants it to be like Mom’s.
She then follows Mom’s steps to make it.
Hmmm ... but why does it taste different?
...Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
">
Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
">
Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
">
Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
">
Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
">
Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
">
Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
">
Ipung sakit dan dua teman menjenguknya.
Ternyata mereka member jeruk. Ipung menghitungnya.
Tapi, saat dihitung ulang, jeruknya ada yang hilang.
Siapa yang mengambilnya?
Ipung is sick.
His two friends visit him and give him some oranges.
Then, Ipung count the oranges. But, as Ipung recounts the oranges, one is missing.
Who took it away?
...Kuni ingin bermain bersama kunang-kunang lainnya.
Tapi, teman-teman Kuni malah meninggalkannya.
Kuni pun sedih sekali. Tidak sengaja, Kuni bertemu dengan Tara.
Tara yang tersesat menuju arah pulang.
Wah, apakah Tara mau berteman dengan Kuni, ya?
Terus, apa Kuni masih sedih?
Yuk, baca ceritanya!
">
Kuni ingin bermain bersama kunang-kunang lainnya.
Tapi, teman-teman Kuni malah meninggalkannya.
Kuni pun sedih sekali. Tidak sengaja, Kuni bertemu dengan Tara.
Tara yang tersesat menuju arah pulang.
Wah, apakah Tara mau berteman dengan Kuni, ya?
Terus, apa Kuni masih sedih?
Yuk, baca ceritanya!
">
Kuni ingin bermain bersama kunang-kunang lainnya.
Tapi, teman-teman Kuni malah meninggalkannya.
Kuni pun sedih sekali. Tidak sengaja, Kuni bertemu dengan Tara.
Tara yang tersesat menuju arah pulang.
Wah, apakah Tara mau berteman dengan Kuni, ya?
Terus, apa Kuni masih sedih?
Yuk, baca ceritanya!
">
Kuni ingin bermain bersama kunang-kunang lainnya.
Tapi, teman-teman Kuni malah meninggalkannya.
Kuni pun sedih sekali. Tidak sengaja, Kuni bertemu dengan Tara.
Tara yang tersesat menuju arah pulang.
Wah, apakah Tara mau berteman dengan Kuni, ya?
Terus, apa Kuni masih sedih?
Yuk, baca ceritanya!
Rubi berlari dan bersembunyi saat Pak Woli
akan mencukur rambutnya. Rubi tak mau dicukur.
Ia takut kalau rambutnya terlihat jelek.
Nanti, teman-temannya pasti akan mengejeknya.
Namun, kok, malah banyak biri-biri
yang ingin dicukur Pak Woli, ya?
Wah, ada apakah gerangan?
Lalu, akankah Rubi takut lagi dicukur?
Yuk, baca ceritanya!
">
Rubi berlari dan bersembunyi saat Pak Woli
akan mencukur rambutnya. Rubi tak mau dicukur.
Ia takut kalau rambutnya terlihat jelek.
Nanti, teman-temannya pasti akan mengejeknya.
Namun, kok, malah banyak biri-biri
yang ingin dicukur Pak Woli, ya?
Wah, ada apakah gerangan?
Lalu, akankah Rubi takut lagi dicukur?
Yuk, baca ceritanya!
">
Rubi berlari dan bersembunyi saat Pak Woli
akan mencukur rambutnya. Rubi tak mau dicukur.
Ia takut kalau rambutnya terlihat jelek.
Nanti, teman-temannya pasti akan mengejeknya.
Namun, kok, malah banyak biri-biri
yang ingin dicukur Pak Woli, ya?
Wah, ada apakah gerangan?
Lalu, akankah Rubi takut lagi dicukur?
Yuk, baca ceritanya!
">
Rubi berlari dan bersembunyi saat Pak Woli
akan mencukur rambutnya. Rubi tak mau dicukur.
Ia takut kalau rambutnya terlihat jelek.
Nanti, teman-temannya pasti akan mengejeknya.
Namun, kok, malah banyak biri-biri
yang ingin dicukur Pak Woli, ya?
Wah, ada apakah gerangan?
Lalu, akankah Rubi takut lagi dicukur?
Yuk, baca ceritanya!
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
">
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
">
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
">
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
">
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
">
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
">
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
">
Tutu punya sepatu sama seperti punya Kak Pupu.
Kak Pupu memberitahu sepatu miliknya lebih besar.
Saat dua pasang sepatu bersama, Tutu bisa membandingkannya langsung.
Tapi saat hanya ada sepasang sepatu, Tutu bingung menentukan.
Kali ini kita belajar membandingkan bilangan, yuk!
Tutu has a pair of shoes which resemble Pupu’s.
Pupu tells him that Pupu’s shoes are bigger.
Tutu can compare two pairs of shoes, but when it’s only a pair of them, he gets confused.
Let’s learn how to compare numbers!
...Soft Cover, 2022 | Rp. 79.000 | Rp. 55.300 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, 2020 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, Maret 2021 | Rp. 79.000 | Rp. 55.300 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, 2021 | Rp. 79.000 | Rp. 55.300 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, 2021 | Rp. 79.000 | Rp. 55.300 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, Agustus 2021 | Rp. 79.000 | Rp. 55.300 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Board book, Agustus 2021 | Rp. 79.000 | Rp. 55.300 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Ia juga ingin punya teman baru.
Uh! Tutu merasa sulit berteman karena pemalu.
Jadi, bagaimana cara Tutu mendapatkan teman barunya, ya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Tutu has just moved to a new place.
He wants to have a new friend.
Ugh! But it’s difficult for him, because he is very shy.
How would he get his new friend?
Let’s follow the story!
">
Ia juga ingin punya teman baru.
Uh! Tutu merasa sulit berteman karena pemalu.
Jadi, bagaimana cara Tutu mendapatkan teman barunya, ya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Tutu has just moved to a new place.
He wants to have a new friend.
Ugh! But it’s difficult for him, because he is very shy.
How would he get his new friend?
Let’s follow the story!
">
Ia juga ingin punya teman baru.
Uh! Tutu merasa sulit berteman karena pemalu.
Jadi, bagaimana cara Tutu mendapatkan teman barunya, ya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Tutu has just moved to a new place.
He wants to have a new friend.
Ugh! But it’s difficult for him, because he is very shy.
How would he get his new friend?
Let’s follow the story!
">
Ia juga ingin punya teman baru.
Uh! Tutu merasa sulit berteman karena pemalu.
Jadi, bagaimana cara Tutu mendapatkan teman barunya, ya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Tutu has just moved to a new place.
He wants to have a new friend.
Ugh! But it’s difficult for him, because he is very shy.
How would he get his new friend?
Let’s follow the story!
...Niko sedih meninggalkan mainannya.
Ia harus masuk sekolah pagi ini.
Niko mengira tak bisa bersenang-senang lagi.
Tapi, benarkah perkiraan Niko?
Yuk, baca ceritanya!
Niko feels sad as he puts his toys aside.
He has to go to school this morning.
He worries he can’t have fun anymore.
But is it true?
Let’s follow the story!
">
Niko sedih meninggalkan mainannya.
Ia harus masuk sekolah pagi ini.
Niko mengira tak bisa bersenang-senang lagi.
Tapi, benarkah perkiraan Niko?
Yuk, baca ceritanya!
Niko feels sad as he puts his toys aside.
He has to go to school this morning.
He worries he can’t have fun anymore.
But is it true?
Let’s follow the story!
">
Niko sedih meninggalkan mainannya.
Ia harus masuk sekolah pagi ini.
Niko mengira tak bisa bersenang-senang lagi.
Tapi, benarkah perkiraan Niko?
Yuk, baca ceritanya!
Niko feels sad as he puts his toys aside.
He has to go to school this morning.
He worries he can’t have fun anymore.
But is it true?
Let’s follow the story!
">
Niko sedih meninggalkan mainannya.
Ia harus masuk sekolah pagi ini.
Niko mengira tak bisa bersenang-senang lagi.
Tapi, benarkah perkiraan Niko?
Yuk, baca ceritanya!
Niko feels sad as he puts his toys aside.
He has to go to school this morning.
He worries he can’t have fun anymore.
But is it true?
Let’s follow the story!
Hard Cover, 2024 | Rp. 79.000 | Rp. 55.300 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|