Dua belas tulisan dalam buku ini membahas tema yang sama, yaitu positivisme, modernisme, dan kritik atas keduanya. Positivisme adalah jiwa modernitas. Maka, kritik atas modernitas harus dimulai dari kritik atas positivisme dengan upaya-upaya untuk menemukan kekhasan metodologi ilmu-ilmu sosial-kemanusiaan. Bagaimana seharusnya mendekati fenomena sosial? Apakah implikasi-implikasi positivisme dalam ilmu-ilmu sosial? Dan jika batas-batas positivisme dapat dikenali, di manakah batas-batas modernitas? Buku ini mengajak pembaca menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bergerak dalam wilayah epistemologis dan teori modernitas. Penulis mengulas pendekatan-pendekatan alternatif untuk ilmu-ilmu sosial kemanusiaan, seperti teori tindakan, hermeunetik, fenomenologi sosial, teori kritis Mazhab Frankfurt, poststrukturalisme, dekonstruktivisme.;;