Manusia adalah sumber rasa humor, kecuali kalau sudah meninggal. Dan buku ini sangat baik untuk dibaca oleh mereka yang masih hidup. Insya Allah. — PIDI BAIQ, IMAM BESAR THE PANAS DALAM
Buat kalian yang udah ngebalik buku ini, berharap ada sinopsis atau sedikit bocoran tentang isi, dengan sangat terpaksa gue bilang…
JEBAKAN BATMAN!
Nggak ada yang begitu-begituan.Bayangin kalo kalian terbiasa baca ringkasan tanpa mau mendalami sesuatu, kalian bisa tumbuh menjadi generasi MANJA. Inget jangan dibuka diem-diem juga plastiknya.Ini semua gue lakukan untuk kemaslahatan bangsa dan negara, sekaligus mencegah kalian jadi penadah plastik bekas. Okelah karena gue termasuk orang yang gak tegaan, gue kasih clue aja ya:
Ini bukan buku motivasi macem Chicken Soup, apalagi buku yang bikin lo bisa kaya mendadak.
Ini bukan buku resep masak ala Farah Quinn—meskipun gue akui gue sebelas dua belas sama doski.
Nur Novilina biasa dipanggil Lina yang artinya lemah lembut. Dinamakan begitu oleh orangtuanya supaya menjadi perempuan yang lemah lembut. Namun, sayang sampai saat ini seperti masih jauh panggang dari api. Tapi, kalau harus aqiqah alias potong kambing buat ganti nama juga sayang duit. Akhirnya disepakati saja bahwa manusia tempatnya salah dan khilaf.
Lahir di Bogor, 23 November 1991 di RS Sawo Jajar, dekat Kebun Raya Bogor. Konon katanya sewaktu kecil teman bermainnya jin ifrit dan jin tomang. Namun lagi-lagi mempertimbangkan neraca ekonomi keluarga, bayi Lina batal di rukiyah. “Mending buat beli susu”, begitu kata Ibunya yang terkenal ‘freak’ di lingkungannya.
Gemar menulis sejak usia 7 tahun. Beberapa karyanya adalah 8 jilid buku diary yang entah kapan bisa menjadi sefenomenal Buku Harian Anne Frank. Itu buku harian yang mengungkap pembunuhan sadis Hitler kepada kaum Yahudi. Sedangkan Buku Harian Lina isinya seputar pembunuhan karakter dan kegundahan yang ia rasakan sebagai kaum Jomblowati.
Saat ini ia sedang mengenyam pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jurusan Teknik Lingkungan. Setelah sebelumnya terdaftar sebagai mahasiswa S1 Teknik Lingkungan di Universitas Diponegoro. Cita-citanya menjadi seorang rektor dan profesor. Ia berharap buku ini mampu memberikan manfaat untuk sebanyak-banyaknya orang dan ia pun berharap dunia para akademisi yang agung ...