Katanya, aku harus bekerja keras supaya bisa masuk ke universitas bagus, mendapat
pekerjaan bagus, bertemu orang dengan bibit-bebet-bobot yang bagus, menikah, lalu
punya anak.
Kemudian, di usia tertentu aku harus sudah memiliki rumah, mobil, asuransi, investasi,
juga tabungan untuk pensiun.
Aku sudah hidup sesuai dengan aturan itu. Aku bertahan, berusaha, dan hidup sekuat
tenaga untuk mencapai semua target itu.
Suatu hari aku penasaran, memangnya aku mau ke mana dengan bekerja sekeras ini?
Apakah jalan hidupku sudah benar?
Aku semakin resah. Akhirnya, aku memutuskan untuk bereksperimen.
Bagaimana kalau sekali saja aku ‘hidup tanpa bekerja keras’?
Bagaimana kalau aku tidak mengejar target-target itu?
Apa yang akan terjadi?
Aku tahu, mengatakan ingin hidup tanpa bekerja keras di tengah dunia yang penuh
dengan pekerja keras itu konyol.
Jadi, inilah ekspresimen hidupku.