Dylan - Aku berharap kamulah yang menolak perjodohan
ini. Tapi kamu menerimanya. Bahkan setelah
menikah berkali-kali aku menyakitimu, tak menganggapmu. Tapi kamu tak
peduli. Kenapa kamu tak meninggalkanku? Mencari kebahagiaanmu sendiri,
kamu berhak untuk berbahagia, Nin...!
Nina - Sebab di dekatmulah aku merasa bahagia, Mas.
Dengan atau tanpa kepedulianmu kepadaku. Bahkan
sekalipun pada akhirnya setiap tarikan napasku hanya untuk menghirup Iuka.
Tak apa. Sebab aku terlebih dulu memilihmu. Memilih untuk mencintaimu. Dan
semuanya bertambah ketika pernikahan kita, aku hanya perlu taat padamu,
dengan atau tanpa cintamu.